CAPE TOWN (Berita SuaraMedia) – Jamaah yang mengikuti sholat shubuh di Masjid Mpumalanga terkejut oleh pemandangan dua kepala babi yang dikubur di properti itu.
Dua kepala babi itu ditemukan terkubur di lokasi konstruksi Masjid Emalahleni Jumma di Emalahleni pada hari Selasa pagi (15/2).
Bersentuhan dengan hewan itu dalam cara apapun dilarang dalam Islam karena dianggap najis.
Masjid itu saat ini ditampung di bangunan baja temporer di pusat kota. Pembangunan gedung yang permanen akan dimulai pada pertengahan tahun.
Farouk Arbee, sekretaris Jamaah Muslim Witbank – yang memiliki Masjid itu – mengatakan bahwa komunitas Muslim cemas terhadap aksi menjijikkan oleh orang-orang yang berusaha untuk menodai lokasi tersebut.
"Penghinaan semacam itu untuk sebuah tempat ibadah adalah tindakan barbar yang tidak bisa dimaafkan dalam masyarakat beragam seperti masyarakat kita yang dibangun di atas rasa saling menghormati dan memahami."
"Semua Muslim di Emalahleni terutama dan di tempat lainnya di negara ini harus menahan diri terhadap provokasi semacam itu. Kami yakin bahwa aksi provokasi yang berasal dari minoritas yang tidak puas ini tidak akan dimaafkan oleh semua warga pecinta damai di Emalahleni," ujar Arbee.
Bersama dengan kepala babi itu terdapat sebuah papan dengan tulisan "Orang-orang dari seluruh dunia perlu belajar dari orang Spanyol! Di Sweville orang-orang menemukan cara untuk menghentikan pembangunan Masjid lain di kota mereka."
"Mereka mengubur seekor babi di lokasi dan memastikan bahwa itu diketahui oleh pers lokal. Peraturan Islam melarang pembangunan Masjid di tanah yang tercemar babi. Kaum Muslim harus membatalkan proyek tersebut. Tanah ini dijual ke mereka oleh pejabat pemerintah. Tidak perlu ada protes dari penduduk setempat dan itu berhasil!"
Arbee mengatakan mereka telah beribadah di lokasi itu selama satu tahun.
"Ini dulunya adalah taman dan dewan kota membagi tanahnya. Sebagian dizonasi ulang menjadi tempat ibadah. Itu adalah proses tender yang kami menangkan. Orang-orang di area keberatan tapi dewan memutuskan menentang mereka. Kami diberi tanah ini pada tahun 2007 tapi baru diserahkan kepada kami di bulan Desember 2009."
"Kami dulu menggunakan dua tenda dan baru-baru ini mendirikan bangunan baja."
Dia mengatakan hanya ada satu Masjid di Pine Ridge – sebuah komunitas yang didominasi orang India
sumber
0 komentar:
Posting Komentar