Senin, 28 Februari 2011

Berkibarnya Bendera Kemenangan Libya di Washington

 


WASHINGTON (Berita SuaraMedia) - Duta Besar Libya untuk Amerika Serikat berencana untuk menaikkan bendera negara pro-Gaddafi di rumahnya di Washington, DC pada hari Jumat sore, sebuah organisasi Muslim AS mengatakan. Duta Besar Ali Aujali, yang mengundurkan diri awal pekan ini, "akan menaikkan bendera era pra-Gaddafi di kediaman duta besar Libya di Washington, DC" jam 2 sore pada hari Jumat, menurut pengumuman dari Dewan Hubungan Islam-Amerika .
"Ini juga akan menjadi renungan doa bagi semua orang yang tewas atau terluka oleh pasukan Gaddafi," kata CAIR, menambahkan bahwa ada sekitar 500 warga Libya-Amerika di daerah ibukota. Rumah  Duta besar itu berada di lingkungan Kalorama mewah, di mana banyak diplomat tinggal.
Aujali, yang mengumumkan pengunduran dirinya Selasa, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.
"Saya mengundurkan diri dari melayani rezim yang sekarang ini, tetapi tidak mengundurkan diri dari melayani orang-orang kami," kata Aujali program acara Australia "The World Today" pada hari Kamis. "Mereka membutuhkan saya untuk berkeliling dunia untuk membuat masyarakat internasional mengangkat suara mereka, untuk menghentikan pembantaian dan pembunuhan di bagian timur Libya dan kemudian di bagian barat Libya."
Aujali, yang mengatakan ia tidak berbicara dengan siapa pun dalam pemerintahan Libya karena ia mengundurkan diri jabatannya, melabeli rezim Qaddafi sebagai "kriminal." Dia mengatakan orang-orang Libya telah "dibunuh seperti ayam" dalam pembantaian itu.
"Tujuan kami adalah kebebasan. Tujuan kami adalah demokrasi.. Tujuan kami adalah martabat. Jangan mendengarkan propaganda media yang dibuat rezim itu. Itu semua adalah kebohongan," Aujali kepada wartawan.
"Libya bukan negara fanatik. Al-Qaeda, tidak ada kehadiran al-Qaeda di Libya. Ini hanya propaganda dan kebohongan untuk membuat Barat takut akan apa yang terjadi ke Libya." katanya.
Sarah Abdelkadr, seorang  mahasiswa 19 tahun kelahiran Amerika dari Virginia yang orang tuanya beremigrasi dari Libya 20 tahun lalu, mengatakan ia menghadiri pengibaran bendera itu untuk mendukung mereka yang berjuang untuk kebebasan. Dia bilang dia tidak pernah ke Libya sebelumnya, tetapi berharap untuk pergi ke sana begitu Qaddafi pergi.
"Dia seorang manusia menjijikkan. Dia bahkan bukan manusia, dia hanya orang jahat,. Dan dia hanya perlu mati," kata Abdelkadr kepada  TPM. "Anak-anak seusia saya sedang sekarat, itu sangat mengerikan untuk dipikirkan."
Sementara kelompok demonstran anti-Qaddafi bersorak "Libya merdeka", bendera dikibarkan bukan hanya sekali tetapi dua kali pada tiang di luar rumah Duta Besar (yang kedua kalinya dilakukan untuk jaringan kamera yang belum tiba pada waktu pengibaran yang pertama, sementara pemrotes bersorak "Allahu Akbar").
Aujali memohon Amerika Serikat untuk mendukung rakyat Libya.
"Kami ingin melihat bagaimana Barat percaya pada apa yang mereka katakan, percaya pada apa yang mereka katakan, apa yang mereka katakan kepada orang lain - demokrasi, demokrasi, demokrasi," kata Aujali. "Baiklah, ini adalah orang-orang yang berjuang untuk demokrasi – berdirilah dengan mereka. Tolong, berdirilah bersama mereka."
Dua diplomat Libya lainnya telah mengundurkan diri dari misi DC, menurut pemberitaan al-Jazeera.
Penasehat Saleh Ali Al Majbari dan Jumaa Faris mengecam Gaddafi, mengatakan dia "memikul tanggung jawab atas genosida terhadap rakyat Libya di mana dia telah menggunakan tentara bayaran," kata Al Jazeera.

0 komentar:

Posting Komentar